Wednesday, June 26, 2013

Mereka Di Mata Saya


Sebelumnya, saya pernah menulis orang-orang yang pernah bekerjasama dengan saya, terutama mereka yang pernah secara organisasi dan hierarkhi jabatan berada langsung dibawah saya. Meski secara struktural organisasi mereka satu level dibawah saya, pada kenyataannya relasi sosial yang saya bangun selalu diupayakan berbentuk mitra atau rekan kerja.

Kali ini perkenankan saya menulis, mereka yang pernah berada di atas saya secara langsung secara struktural, atau dengan kata lain they used to be my boss. Untuk alasan2 tertentu,  tidak semua boss saya selama ada di dunia persilatan kurang lebih 18 tahun saya tulis disini. Yang pasti, beliau-beliau ini pastilah mempunyai kesan dan peran yang cukup mendalam dalam karir dan pribadi saya. Untuk kenyamanan semuanya, saya akan menyebutkan inisial atau nickname mereka, dan saya akan awali dari pertama kali saya bekerja...

1. Mr J
Pengalaman bekerja pertama! Sudah berada pada akhir pengabdian, jadi beliau sangat prototipe pegawai negeri sipil pada umumnya. Meski kadang terlihat kurang pede untuk tampil, beliau sangat berpengalaman dan memahami bidang tugasnya. Saya mendapat kesempatan langsung untuk belajar bekerja, termasuk mengoperasikan komputer dengan dasar ilmu komputer yang sangat sangat sangat basic sekali... He3. Selain itu saya berkesempatan  belajar tentang lelang dan penyusunan penempatan jabatan. Kesamaan etnis dengan beliau membuat saya nyaman di tempat baru dan keras seperti Jakarta. Satu penyesalan barangkali, saya sering memanfaatkan ketidaktahuan beliau tentang komputer untuk menunda pekerjaan saya dengan alasan komputer ngadat, padahal sayanya udah error...  Idiom yang sering saya ingat adalah, puter..puter.. Ini bahasa kalau minta diprint-in kerjaan.. Nyuwun pangapunten pak nggih..

2. Pak Dim
Ide2 kreatif. Itu barangkali nama lain dari beliau... Tidak banyak bicara cenderung serius, masa bodo dengan omongan orang, tapi ternyata sangat humoris ketika santai. Saya banyak belajar bagaimana beliau menggali ide-ide ditengah kekakuan dan agenda birokrasi. Saya mendapat kabar, beliau tidak mampu menyelesaikan pendabdiannya karena sakit jantung dan berakhir di RS Harapan Kita... Semoga Tuhan mengampuni semua kesalahan dan menerima beliau di sisiNya.

3. Pak Wen
Dengan usia yang tidak terlampau jauh, diskusi kami nyambung... Pengalamannya pernah bekerja dan terpisah jauh dengan keluarga, menjadikan saya sering mendapat bonus untuk pulang terlebih dahulu di akhir pekan untuk mengejar kereta api di Gambir. Karakternya sebagai orang Sumatera, terkadang membuat orang yang tidak mengenal memandangnya sebagai pribadi yang angkuh, padahal pandangan orang tersebut tidak sepenuhnya benar... Kesempatan menjadi ban serep rapat2 di Provinsi benar2 bermanfaat untuk menjaring ilmu dan membuat networking . Dari pak Wen saya banyak belajar how to manage and explore the staff...

4. Pak Edso
Beliau orang yang menurut saya sangat apa adanya, tidak munafik dan pekerja keras, melebihi semangat kerja dari mereka yang usianya separuh usia pak Edso. Pengalamannya berorganisasi membuat beliau mampu masuk ke berbagai level dan golongan masyarakat. Mau belajar dan sangat memiliki solidaritas serta semangat untuk membantu siapapun yang membutuhkan.. Jika ada perpanjangan usia pensiun, saya rasa beliau sangat layak untuk dinominasikan karena semangat dan motivasinya yg cukup kuat. Mudah2an lepas dari dunia birokrasi, beliau bisa sukses dengan dunia barunya di legislatif nanti... I'm praying for you sir..


5. MR
Tak perlu panjang lebar untuk menjelaskan sosok yang satu ini yang satu ini: bos, kakak, motivator dan teman diskusi yang baik. Bagi saya beliau pribadi yang ideal dalam berbagai status tadi. Kalau semua PNS seperti beliau, reformasi birokrasi di Indonesia gak akan sekedar wacana. Meski dibenci sama yang malas dan gak disiplin, inovasi dan pemikirannya tidak berbanding lurus dengan kumisnya yang seram... Rakor yu kang!

Semua sosok diatas jelas bukan tanpa cacat dan kekurangan, karena memang bukan malaikat. Tapi saya selalu belajar dari mereka, bukan saja dari kelebihannya, tetapi juga kekurangannya... Terimakasih untuk ilmunya.. Semoga Allah membalas semua kebaikan beliau-beliau. Tabik!

1 comment: